Friday, June 05, 2009

Alfred Nobel

domain gratis, mau!!
Alfred Nobel lahir di Stockholm, Swedia, 21 Oktober 1833. Sejak kecil ia sudah terbiasa bekerja keras dan gemar menimba ilmu. Minat utama Nobel adalah di bidang sastra, kimia, dan fisika. Oleh ayahnya, Nobel pernah dikirim ke luar negeri untuk belajar kimia. Selama dua tahun Nobel mengunjungi Swedia, Jerman, Prancis, dan Amerika Serikat. Di Paris ia bekerja di laboratorium kimiawan Prancis terkenal, Profesor T.J.Pelouze. Di sini ia bertemu kimiawan Italia yang tiga tahun lebih dahulu menemukan nitrogliserin, yakni cairan bahan peledak berdaya ledak tinggi. Pada tahun 1863, Nobel berkonsentrasi pada pengembangan nitrogliserin sebagai bahan peledak. Namun justru bahan peledak inilah yang merenggut nyawa adiknya, Emil dan beberapa pekerja sehingga pemerintah melarang percobaan ini di kota Stockholm. Nobel pindah ke Danau Malaren, dan memulai produksi massal pada 1864. Pada 1867, Nobel mematenkan penemuannya dengan nama dinamit. Ia juga mengembangkan sumbu ledak yang dapat dinyalakan dengan api. Usaha ini berkembang pesat. Ekspor nitrogliserin sampai ke seluruh Eropa, Amerika, dan Australia. Ia mendirikan pabrik dan laboratorium di 90 tempat di lebih dari 20 negara. Ia pun banyak mendapat pujian dan penghargaan. Atas prestasinya itu, tahun 1893, Nobel mendapat gelar kehormatan Profesor Filsafat dari sebuah universitas di Swedia. Selain sebagai penemu dan pengusaha dinamit, Nobel juga dikenal sebagai sosok yang gemar menulis puisi, cerpen dan drama. Ia pun sering kali disebut sebagai sastrawan. Nobel tak beristri hingga kematiannya pada 10 Desember 1896 di San Reno, Italia. Ia meninggalkan harta yang banyak, dan dalam surat wasiatnya disebutkan bahwa simpanannya digunakan untuk memberi penghargaan dalam pencapaian fisika, kimia, fisiologi, dan kedokteran, serta sastra dan perdamaian. Pelaksana wasiatnya adalah dua insinyur muda, Ragnar Sohlman dan Rudolf Lilljequist, yang mendirikan Yayasan Nobel untuk mengelola aset-aset kekayaan Nobel. Sikap Nobel mewakafkan semua hartanya demi perkembangan ilmu pengetahuan dunia didorong oleh rasa penyesalannya. Sebab, dinamit temuannya justru banyak disalahgunakan manusia untuk memusnahkan sesama manusia. Padahal Nobel menciptakan dinamit bukan dengan maksud dan tujuan seperti itu. Penghargaan itulah yang kita kenal sekarang sebagai Penghargaan Nobel.
Tanah Dijual Blog Advertising