Friday, June 05, 2009

Andre Marie Ampere

domain gratis, mau!!
Andre Marie Ampere, biasa dipanggil dengan nama Ampere, lahir pada 20 Januari 1775 di Lyon, Prancis. Ia dikenal dengan julukan ” Bapak Elektrodinamika “, karena selain sebagai guru besar fisika, kimia, dan matematika, ia juga telah menemukan elektromagnet atau magnet listrik, hukum elektromagnet atau disebut juga hukum ampere, dan jarum astatik. Ia juga menemukan florin dan melakukan klasifikasi unsur-unsur kimia. Meski dikenal sebagai ilmuwan yang banyak memberikan terobosan baru di dunia sains, sejatinya Ampere tak pernah mengenyam pendidikan formal. Wawasannya tentang sains diperoleh dari kegemarannya membaca ensiklopedi dan banyak literatur sains dalam bahasa Prancis atau Latin. Konon, dalam usia 12 tahun, putra pengusaha kayu di Lyon itu sudah menguasai seluruh pelajaran dasar matematika. Suatu ketika, ia membaca tulisan pakar matematika Prancis, d’Alembert, tentang hitungan diferensial pada sebuah ensiklopedi. Sejak itulah ia memutuskan untuk secara sungguh-sungguh mendalami matematika. Ia juga kerap melakukan riset dan magang kepada sejumlah pakar matematika dan fisika, seperti Joseph-Louis Lagrange, dan Jean Baptiste Joseph Selambre. Kerja kerasnya itu membawa hasil. Ia menjadi satu-satunya ilmuwan tanpa pendidikan dan kualifikasi formal yang duduk sebagai guru besar matematika di Ecole Plytechnique ( 1809 ), dan Université de Ftance ( 1826-hingga wafat ). Di balik kebesaran nama Ampere, masa mudanya sempat dilewati dalam masa-masa yang penuh kesedihan. Saat usia 18 tahun, terjadi pertempuran di kota Lyon, antara pendukung raja melawan pendukung republik. Kekalahan dialami oleh pendukung raja. Pada pertempuran itu, ayah Ampere ditangkap dan kepalanya dipenggal. Kesedihan Ampere mulai sirna ketika pada usia 24 tahun, ia menikah dan dikaruniai anak laki-laki. Hari-hari yang dijelang Ampere begitu indah. Sayang, keindahan itu hanya sebentar. Kesedihan kembali menyelimuti Ampere ketika istrinya meninggal dunia empat tahun kemudian sejak anaknya lahir. Kematian istrinya membuat Ampere tenggelam dalam kesedihan yang dalam. Ampere menjadi pemurung dan frustasi. Ia nyaris tidak memiliki semangat hidup. Untunglah, dalam kondisi yang lemah, seorang ahli musik dari Prancis, Lalande, datang dan dapat memulihkan semangat hidup Ampere. Secara perlahan Ampere bangkit dari kesedihannya. Ia bangkit kembali menatap dunia dengan binar optimisme sehingga Ampere kemudian dikenal sebagai ilmuwan yang amat diperhitungkan. Selain menemukan elekromagnet, semasa hidupnya ia pernah bergabung dan menjadi anggota pada Akademi Sains pada tahun 1814, menjadi pemikir, dan pernah menulis buku dalam bahasa Prancis, di antaranya Bunga Rampai Pengamatan Elektrodinamika ( 1822 ) dan Teori Fenomen Elektrodinamika ( 1826 ). Pada mulanya, Ampere membuat alat untuk mengukur arus listrik dan dikembangkan menjadi sebuah galvanometer. Kemudian ia menganjurkan telegraf elektromagnet sebanyak 26 kabel dan komutator ( saklar putar ). Pada akhirnya saran tersebut diterima, dan komutator mulai digunakan pertama kalinya pada generator listrik Pixii tahun 1832. Ampere meninggal dunia pada tanggal 10 Juni 1836 di Marseille, Prancis. Di batu nisannya terdapat tulisan tandem felix yang berarti ” akhirnya bahagia “. Tulisan ini menyiratkan perjalanan hidup Ampere yang banyak didera kesedihan, kemudian berakhir dengan kebahagiaan di akhir hidupnya. Pada hari-hari terakhir hidupnya, ia memberikan banyak sumbangan pada ilmu pengetahuan dalam bidang statistik, kimia, mekanika, kristalografi, dan optika. Nama Ampere sekarang kita kenal sebagai nama bagi satuan ukuran arus listrik.
Tanah Dijual Blog Advertising