Sunday, April 12, 2009

11 Februari 1979: Khomeini Merebut Kekuasaan di Iran

Pada 1 Februari 1979, Ayatullah Ruhullah Khomeini pulang ke tanah airnya, Iran, dari pengasingan di Paris, Prancis. Sepuluh hari kemudian, Revolusi Islam akhirnya menang. Akan halnya Shah Iran, Mohammad Reza, telah meninggalkan Iran pada 16 Januari 1979. Berakhirlah masa kepemimpinan raja-raja Iran yang despotik, yang telah berlangsung 2.500 tahun.
Dengan watak otoriternya, Shah membungkam para oposan. Kaum ulama, tulang punggung para oposan, pada intinya memprotes kebijakan Shah yang terlalu berorientasi ke Barat, termasuk dalam soal gaya hidup masyarakat. Mereka resah melihat nilai-nilai Islam telah jauh ditinggalkan. Khomeini menjadi pemimpin utama. Ia dipenjarakan selama delapan belas bulan. Setelah itu, diperintahkan untuk meninggalkan Iran. Pemimpin karismatik tersebut pernah tinggal di Turki, Irak, dan Prancis. Selama di pengasingan, Khomeini tetap memandu perlawanan. Kemenangan akhirnya diraih. Pada 1 April 1979, setelah hasil referendum menunjukkan kemenangan berpihak pada kaum revolusioner, Khomeini mendeklarasikan Iran sebagai Republik Islam. Hijab diwajibkan untuk kaum perempuan. Musik Barat dan alkohol dilarang.(YUS/dari berbagai sumber)

0 komentar:

Post a Comment

saran, komentar dan kritikan anda sangat berharga buat saya, terima kasih.