Sunday, April 12, 2009

16 Februari 1959: Fidel Castro Menjadi Perdana Menteri

Sukses menggulingkan Fulgencio Batista dari tampuk kekuasaan di Kuba, Castro menjadi perdana menteri pada 16 Februari 1959. Inilah titik berangkat periode kekuasaannya. Pada 1976, kekuasaannya meluas: menjadi presiden, sekretaris jenderal Partai Komunis Kuba, dan Panglima Tertinggi Angkatan Bersenjata. Perjalanan menuju puncak kekuasaan itu sendiri cukup panjang. Usai menggondol gelar doktor di bidang hukum pada 1950, Castro memimpin gerakan bawah tanah untuk melawan Batista. Pada 1953, ia memimpin serangan ke barak militer Moncada Santiago de Cuba, namun gagal. Sebanyak 69 orang dari 111 orang yang ikut dalam serbuan itu tewas dan ia dibui selama 15 tahun.
Tapi, Castro hanya sekitar dua tahun di balik penjara. Pada 15 Mei 1955, ia dibebaskan dan segera kembali memimpin upaya pemakzulan Batista. Perlawanan ini dikenal dengan Gerakan 26 Juli. Dalam kegiatan ini, ia sempat lari ke Meksiko dan bertemu ikon revolusioner lain: Ernesto "Che" Guevara. Mereka kemudian bersama-sama berjuang. Sejak awal masa kekuasaannya, Castro telah mengobarkan perlawanan terhadap Amerika Serikat. Kuba merapat ke Uni Soviet dan membuat suhu politik kawasan itu menjadi panas. Mulai 1960, Amerika Serikat menjatuhkan sanksi ekonomi kepada neegeri penghasil gula tersebut. Lalu, perang dingin selesai. Uni Soviet runtuh tapi Kuba mencoba terus bertahan dengan sosialismenya. Menjelang hari ulang tahunnya ke-80 pada 13 Agustus 2006, Castro menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada adiknya, Raul Castro, karena alasan kesehatan.(YUS/dari berbagai sumber)

0 komentar:

Post a Comment

saran, komentar dan kritikan anda sangat berharga buat saya, terima kasih.