Sunday, April 12, 2009

18 Maret 1974: Embargo Minyak ke AS dan Sekutunya Berakhir

Mulai 15 Oktober 1973, sejumlah negara Arab melancarkan embargo minyak ke ke Amerika Serikat, negara-negara Eropa, dan Jepang. Embargo dilancarkan karena "para korban" dianggap mendukung Israel pada Perang Yom Kippur. Di Eropa, Belanda menjadi target utama karena memasok senjata ke Israel.
Akibat langkah ini, terjadi krisis minyak dunia. Harga minyak naik dari 3 dolar AS per barel menjadi 12 barel per barel. Jepang, misalnya, menyediakan dana pembelian minyak sebesar 7 miliar dolar AS pada 1973. Tapi, pada 1974, uang yang mesti dijatahkan menjadi 22 miliar dolar AS. Amerika Serikat juga kelabakan. Dalam sebuah dokumen rahasia yang belakangan diungkap, Presiden Richard Nixon telah berniat mengirim pasukan lintas udara untuk merebut ladang minyak di Arab Saudi, Kuwait, dan Uni Emirat Arab. Tapi, rencana itu dianulir karena embargo keburu diakhiri pada 18 Maret 1974. Indonesia, sebagai penghasil minyak besar di luar negara-negara Arab, tak ikut melakukan embargo. Tak pelak, duit mengalir deras ke kocek. Dimulailah sebuah era yang disebut "Bonanza Minyak" yang berakhir di dekade 80-an.(YUS/dari berbagai sumber)

0 komentar:

Post a Comment

saran, komentar dan kritikan anda sangat berharga buat saya, terima kasih.