Sunday, April 12, 2009

31 Desember 1799: VOC Bubar

Menurut catatan sejarah, pada 1598, 22 kapal milik lima perusahaan berlayar ke timur dari Belanda. Setahun kemudian kapal kembali ke Belanda dengan keuntungan empat kali lipat. Pada 1601, 14 kapal berlayar ke timur. Harga rempah-rempah pun jatuh lantaran penawaran melebihi permintaan. Muncul persaingan dan konflik di antara sesama perusahaan Belanda tersebut. Pada 1602, untuk mengatasi persaingan merugikan itu, atas usul parlemen Belanda, perusahaan-perusahaan ekspedisi tersebut bergabung dalam Vereenigde Oost Indische Compagnie (VOC), atau "Perserikatan Maskapai Hindia Timur".
VOC lalu tumbuh menjadi organisasi yang amat spesial. Ia diberi hak-hak khusus. Misalnya, memiliki mata uang sendiri, memiliki tentara, atau boleh mengadakan perjanjian dengan penguasa pribumi. Lihat, VOC menjadi terlibat dalam politik internal Jawa pada masa ini, dan terlibat dalam sejumlah peperangan. VOC yang memperkenalkan konsep "monopoli" dalam perdagangan yang sampai saat itu tak pernah dikenal dalam perdagangan pribumi. Dengan cara dagang monopoli ini pedagang pribumi dirugikan. Jika menolak, diperangi. Satu contoh, ketika penduduk Kepulauan Banda terus menjual biji pala kepada pedagang Inggris, pasukan VOC mengerahkah kekuatan senjatanya. Hampir dua abad VOC berjaya. Tapi, pada 31 Desember 1799, VOC terpaksa dibubarkan. Utangnya amat besar karena dijalankan oleh para pejabat yang korup. Kekuasaan VOC pun beralih ke tangan pemerintah Hindia Belanda sejak 1800.(YUS/dari berbagai sumber)

0 komentar:

Post a Comment

saran, komentar dan kritikan anda sangat berharga buat saya, terima kasih.